Kiraan 20 tahun yang lalu, saya dan beberapa kawan cukup sering pergi ke dermaga-dermaga rakyat (kadang ada yang bilang pelabuhan tikus) di sungai laut yang ada di Tanjungpinang dan Bintan. Kami memancing dari dermaga tersebut, sesekali menggunakan sampan nelayan setempat yang air sungainya pada umumnya asin atau payau dengan kelebatan hutan bakau terpampang di kanan kiri sungai. Penghuni sungai bakau ini biasanya ikan sembilang, ikan pari tikus, pinang pinang, ikan ungar, udang, ketam bakau, belanak dan beberap jenis ikan dengan sistem migrasinya seperti kakap putih. Waktu itu kami begitu gampang mendapatkan ikan-ikan tersebut.
Konservasi mangrove dapat diupayakan di setiap daerah. Mangrove merupakan salah satu pohon yang memiliki beragam manfaat untuk lingkungan. Mangrove atau yang biasa disebut pohon bakau, merupakan tanaman yang banyak tumbuh di daerah pinggir pantai. Secara bahasa Mangrove sendiri memiliki arti semak atau pohon yang tumbuh di daerah rawa beriklim tropis atu subtropis.
Penghijauan sangat diperlukan di kota-kota besar, seperti halnya di Kota Tanjungpinang sebagai Ibukota Propinsi Kepulauan Riau. Dengan adanya program penghijauan manfaat yang akan kita peroleh antara lain sebagai berikut:
Pemanasan global tidak lagi menjadi isu belaka, melainkan telah ada fakta yang nyata. Dibuktikan dengan pergantian musim antara kemarau dan penghujan sulit diprediksi. Tindakan nyata yang dapat dilakukan untuk mencegah semakin memburuknya lingkungan adalah dengan melakukan penghijauan.
Pemanasan global atau Global Warming adalah adanya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan Bumi.
Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18 °C (1.33 ± 0.32 °F) selama seratus tahun terakhir.